Ada Sekitan Ribuan Mantan Pasien Covid-19 di India Terinfeksi Jamur Hitam

New Delhi Ribuan mantan pasien corona di India mengalami penyakit langka bernama jamur hitam. Masalah kesehatan ini pun menjadi tantangan baru bagi layanan kesehatan India di tengah 'tsunami' COVID-19 yang menerpa negara tersebut dalam dua bulan terakhir.

Menurut laporan Al Jazeera, setidaknya ada 9.000 kasus jamur hitam yang telah dilaporkan di India per Sabtu (22/5). Sebagian besar pasien penyakit langka ini merupakan mantan pasien corona atau mereka yang sedang dalam proses pemulihan.

Biasanya, India mencatat kurang dari 20 kasus jamur hitam dalam setahun. Lonjakan kasus jamur hitam yang menyerang ribuan mantan pasien COVID-19 menyebabkan kelangkaan Amphotericin B, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut.

Pemerintah India tidak menyebutkan jumlah kematian, tetapi media lokal mengatakan lebih dari 250 orang meninggal karena penyakit jamur hitam.

Apa itu penyakit jamur hitam?


Penyakit jamur hitam, atau yang dalam istilah medis bernama mukormikosis, adalah infeksi jamur yang sangat langka. Penyakit ini disebabkan oleh paparan jamur mukosa yang banyak ditemukan di tanah, tanaman, pupuk kandang, serta buah dan sayuran yang membusuk.

" Ini (jamur mukosa) ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di hidung dan lendir orang sehat," kata Akshay Nair, seorang ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai, India, kepada BBC.

Infeksi jamur hitam dapat menyebabkan hidung menghitam atau berubah warna, penglihatan kabur, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah.

Infeksi jamur hitam menyebar melalui saluran pernapasan dan mengikis struktur wajah. Terkadang, dokter harus mengangkat mata orang yang terinfeksi melalui pembedahan untuk menghentikan infeksi mencapai otak.

Penyakit ini memiliki kaitan erat dengan orang yang mengalami gangguan kekebalan parah seperti pasien HIV/AIDS, kanker, hingga diabetic issues. Para ahli mengatakan bahwa penggunaan obat-obatan tertentu yang berlebihan selama pandemi COVID-19 dapat menekan sistem kekebalan dapat menyebabkan lonjakan penyakit tersebut.

Information dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menunjukkan bahwa mukormikosis memiliki angka kematian sebesar 54 persen, yang dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan bagian tubuh yang terdampak.

Penyakit jamur hitam tidak menular. Artinya, jamur penyebab mukormikosis tidak dapat menyebar melalui kontak antara manusia atau hewan. Meski demikian, jamur mukosa penyebab penyakit jamur hitam dapat menyebar dari spora jamur yang ada di udara atau di lingkungan, yang hampir tidak mungkin dihindari.

" Bakteri dan jamur sudah ada di tubuh kita, tetapi mereka terus diperiksa oleh sistem kekebalan tubuh," kata Bhujang Shetty, kepala rumah sakit mata khusus Narayana Nethralaya, kepada Reuters.

" Ketika sistem kekebalan turun karena pengobatan kanker, diabetes mellitus atau penggunaan steroid, maka organisme ini berada di atas angin dan mereka berkembang biak," jelas Shetty.

Mengapa mantan pasien COVID-19 India terpapar jamur hitam?


Hingga saat ini, penyebab pasti jamur hitam yang menyerang ribuan mantan pasien COVID-19 di India masih belum dapat dipastikan. Beberapa ahli menduga bahwa lingkungan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena infeksi mukormikosis.

" Ada banyak kontaminasi di pipa yang digunakan untuk oksigen, silinder yang digunakan, pelembab yang digunakan," kata Nishant Kumar, dokter mata di Rumah Sakit Hinduja di Mumbai.

" Jika Anda tertekan kekebalan, dan Anda telah berada di pipa dan oksigen ini untuk jangka waktu yang lama, maka infeksi ini mendapat lebih banyak kesempatan untuk masuk."

Meski demikian, pandangan berbeda disampaikan S.P. Kalantri, dokter elderly dan peneliti di Institut Ilmu Kedokteran Mahatma Gandhi di Maharashtra.

"Rumah sakit kotor bahkan sebelum April. Kami membutuhkan studi epidemiologi untuk menilai mengapa kasus ini meningkat sekarang," kata dia.

COVID-19 memang telah dikaitkan dengan berbagai macam infeksi bakteri dan jamur sekunder. Para ahli mengatakan, gelombang kedua COVID-19 di India telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk mukormikosis.

Kondisi pendukung mukormikosis termasuk ketersediaan oksigen rendah, diabetes, kadar zat besi tinggi, penekanan kekebalan, ditambah dengan beberapa faktor lain termasuk rawat inap berkepanjangan dengan ventilator mekanis, kata para peneliti dalam jurnal Diabetic issues & Metabolic Syndrome: Medical Study & Reviews.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah China Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron

Sekjen PBB Antonio Guterres Melakukan Karantina Mandiri Setelah Terpapar Covid-19

Ada Sekitar Puluhan Negara Miskin yang Menolak 100 Juta Vaksin Karena Hampir Kadeluwarsa