Seorang Perempuan Asal Afghanistan Melahirkan Seorang Anak di Dalam Pesawat Evakuasi Amerika Serikat

Jakarta Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Minggu menolak usulan negara-negara di dekat Rusia menjadi tujuan evakuasi sementara warga Afghanistan, mengatakan dia tidak ingin "militan muncul di sini menyamar menjadi pengungsi".

Putin mengkritik beberapa usulan negara Barat merelokasi pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara tetangga Rusia di Asia Tengah, ketika visa mereka menuju Amerika Serikat dan Eropa sedang diproses.

"Apakah artinya mereka bisa dikirim tanpa visa ke negara-negara itu, ke negara-negara tetangga kami, sementara mereka sendiri (Barat) tidak ingin mengambil mereka tanpa visa?" kata Putin seperti dikutip kantor berita TASS.

"Mengapa ada cara merendahkan untuk menyelesaikan masalah?" lanjutnya, dikutip dari Reuters, Senin (23/8).

AS menggelar pembicaraan rahasia dengan sejumlah negara dalam upaya yang melelahkan untuk sementara menampung warga Afghanistan khususnya mereka yang bekerja untuk pemerintah AS, seperti dilaporkan Reuters pekan lalu.

Putin mengatakan Rusia, yang mengizinkan kunjungan bebas visa untuk warga negara Asia Tengah bekas Uni Soviet, menentang hal tersebut.

"Kami tidak ingin militan muncul di sini menyamar menjadi pengungsi," kata Putin.

Sementara beberapa negara terburu-buru mengeavkuasi warga negaranya dari Afghanistan, Moscow memuji Taliban karena menegakkan ketertiban setelah merebut negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan para pemimpin Taliban sejauh ini menepati janji-janji mereka.

"Kami melihat pernyataan Taliban terkait tindakan menghentikan pertempuran, pengampunan untuk seluruh pihak yang terlibat dalam konfrontasi, terkait perlunya dialog seluruh negeri, mereka sedang mengimplementasikannya," jelas Lavrov seperti dikutip kantor berita RIA.

Lavrov mengatakan Taliban telah mulai membuka komunikasi dengan mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah China Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron

Sekjen PBB Antonio Guterres Melakukan Karantina Mandiri Setelah Terpapar Covid-19

Ada Sekitar Puluhan Negara Miskin yang Menolak 100 Juta Vaksin Karena Hampir Kadeluwarsa