PM Kanada Justin Trudeau dan Istrinya Telah di Suntik Vaksin AstraZeneca

Ottawa - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau bersama istrinya, Sophie, menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca pada Jumat (23/4) waktu setempat.

Dikutip dari AFP, Trudeau dan istrinya disuntik vaksin di sebuah apotek di Ottawa. Trudeau sekaligus mengirim pesan kepada warganya bahwa vaksin AstraZeneca aman, meski ada beberapa laporan vaksin itu berefek penggumpalan darah.

Namun menurut Trudeau, laporan penggumpalan darah itu hanya beberapa dari jutaan warga yang sudah divaksin AstraZeneca.

Diketahui vaksinasi di Kanada telah dilakukan di 10 provinsinya.

Mayoritas provinsi merekomendasikan vaksin AstraZeneca untuk orang yang berusia 40-45 tahun.

Tetapi menurut Dewan Penasihat Kesehatan Kanada, orang berusia sekitar 30 tahun masih aman untuk menerima vaksin AstraZeneca.

"Karena Ontario telah mengizinkan orang berusia 40 tahun ke atas untuk menerima vaksin AstraZeneca di apotek, sekarang giliran kami," kata Trudeau yang berusia 49 tahun.

Trudeau meminta warganya tak ragu menerima vaksin AstraZeneca. Sebab dengan vaksin bisa melindungi diri sendiri dan keluarga sekitar.

"Sungguh melegakan mengetahui bahwa gerakan sederhana ini membantu melindungi diri sendiri, terutama untuk melindungi orang yang kita cintai di sekitar kita," ucap Trudeau.

Trudeau kembali menegaskan pernyataannya melalui Twitter agar warga tak memilih-milih vaksin corona.

"Vaksin terbaik untuk Anda adalah yang pertama ditawarkan kepada Anda," cuitnya.

Diketahui sudah 1,1 juta warga Kanada yang menerima vaksin AstraZeneca. Selama vaksinasi dengan AstraZeneca, muncul 4 kasus penggumpalan darah dengan trombosit rendah di Kanada.

Meski demikian, menurut Wellness Canada, 4 kasus tersebut telah pulih.

Adapun ketidakpercayaan terhadap vaksin AstraZeneca telah mengakibatkan banyak negara menetapkan batasan usia untuk penggunanya, atau bahkan menangguhkan pemakaiannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah China Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron

Sekjen PBB Antonio Guterres Melakukan Karantina Mandiri Setelah Terpapar Covid-19

Ada Sekitar Puluhan Negara Miskin yang Menolak 100 Juta Vaksin Karena Hampir Kadeluwarsa